Review Wahana Horror Di Palmerah

-




Hai guys! Sebelum mimin berbagi review seru dari wahana horror yang ada di Palmerah, mimin pengen cerita dulu nih tentang wahana apa aja yang bisa kalian nikmati di sana. Yuk, simak Wahana nya Terlebih dahulu !

1. Zombie Apocalypse: Hotel of The Dead: Dalam wahana ini, pengunjung akan menghadiri kehidupan sehari-hari di dunia hantu di hotel yang terawat oleh zombi. Pengunjung perlu menghadiri tantangan dan bertindak serta mengatasi hordes zombi yang menganggur.


2. Dendam Mata Terpejam: Wahana ini merupakan lanjutan dari wahana horor Dendam Hotel Palmerah tahun sebelumnya. Dalam wahana ini, pengunjung akan mengalami pengalaman takut di ruangan terawat oleh hantu yang berbunyi.


3. Singid Hotel Kamar 404[4]: Dalam wahana ini, pengunjung akan merasakan pengalaman horor perpindahan alam dari dunia manusia ke dunia gaib. Pengunjung mengikuti alur cerita dalam wahana horor Dendam Hotel Palmerah tahun lalu.

**Review Wahana Horror di Palmerah: Seru, tapi Belum Sempurna**


Ketika kami, berjumlah enam orang, memutuskan untuk menjelajahi wahana horor di Palmerah, kami sudah tahu bahwa pengalaman ini akan menjadi sesuatu yang berbeda. Dua dari tiga wahana telah kami coba, dan inilah ulasan singkat kami:


Wahana Pertama: Kamar 404 (Rating: 7.5/10)


Kunjungan pertama kami membawa kami ke Kamar 404, di mana suasana horor di hotel mati ini sudah terasa sejak kami tiba di lobby. Berbagai jenis hantu, dari anak pramuka hingga pocong, menyambut kami. Bahkan saat di toilet, terkena jumpscare dari setan membuat teman kami enggan kembali ke dalam hotel. Setelah berani masuk, suasana mencekam di lantai 4 berhasil menahan perhatian kami. Briefing sebelumnya memberi petunjuk agar bermain di lantai 4, dan aturan bahwa setan tidak boleh menyentuh kita (atau sebaliknya) menambah tingkat keseruan. Meski kurang mencekam menurut beberapa teman, keseluruhan pengalaman ini layak dicoba.


Wahana Kedua: Dendam Mata Terpejam (Rating: 6/10)


Kunjungan kedua membawa kami ke Dendam Mata Terpejam, wahana yang sepertinya lebih menyeramkan berdasarkan video TikTok yang kami lihat sebelumnya. Meski kami awalnya terkesan, efek horornya agak redup setelah beberapa saat. Serangan setan lebih sering terjadi di depan, yang membuat perasaan horornya kurang merata. Durasi wahana ini terasa cepat, dengan beberapa elemen yang kurang memuaskan. Meskipun awalnya memberikan kesan seram, keseluruhan pengalaman kurang memuaskan dan jauh dari ekspektasi kami.


Penutup:


Meskipun demikian, pengalaman wahana horor di Palmerah tetap menjadi salah satu alternatif hiburan yang menyenangkan. Terlepas dari beberapa kekurangan, kami yakin bahwa setiap orang akan memiliki pendapat dan reaksi yang berbeda terhadap pengalaman ini. Bagi mereka yang suka tantangan horor, kunjungan ke Palmerah mungkin tetap menarik, meskipun ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Mari berbagi pengalaman dan selalu berani untuk mencoba hal baru! 👻✨

Komentar

  1. Handri setiawan25 November 2023 pukul 08.46

    yahhh udah kelaf kak waktu itu aku juga kesana aku main yg zombiee

    BalasHapus
  2. Anonim25 November 2023 pukul 08.59

    wow kren

    BalasHapus
  3. Anonim26 November 2023 pukul 04.26

    Selain disana, dufan horor gk, spill dong

    BalasHapus
  4. Verdian26 November 2023 pukul 06.05

    Pocongnya bisa salaman lucu banget pas aku kesana

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Malam di Pedesaan: Kuntilanak dari Hutan Rimba"

-
Gambar
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan rimba yang lebat, legenda kuntilanak telah menghiasi cerita penduduk setempat selama berabad-abad. Namun, pada malam yang gelap dan berkabut, ketakutan akan kehadiran kuntilanak menjadi lebih nyata dari sebelumnya. Seorang remaja bernama Adi, seorang pemuda yang pemberani namun penasaran, tinggal di desa itu. Ia sering mendengar cerita tentang kuntilanak dari neneknya yang bijaksana. Meskipun dia diberitahu untuk tidak menjelajah ke hutan pada malam hari, rasa penasaran Adi tak terbendung. Pada suatu malam, desa itu dilanda badai yang dahsyat. Hujan deras memenuhi udara dan kilat menyambar di langit, memecah kegelapan. Dalam keberaniannya yang tak terkendali, Adi memutuskan untuk mencari petualangan di hutan, meskipun hujan masih turun dengan deras. Langkahnya terdengar di tengah gemuruh petir saat ia masuk ke dalam hutan yang kelam. Kabut tebal membuatnya hampir tak bisa melihat apa pun. Namun, suara perempuan menangis terdengar d...
Baca selengkapnya

Boneka Arwah

-
 Cerita bermula dari sebuah keluarga yang beranggota 4 orang John (ayah), Leni (Ibu), dan 2 anaknya yang bernama David dan Aurellia. Mereka sekeluarga merupakan keluarga yang sangat sempurna sampai suatu ketika Aurellia sedang bermain di halaman belakang rumah dan melihat ada tangan kecil yang nampak keluar sedikit dari tanah. Kemudian Aurel mendekati tangan kecil itu dan di setiap langkahnya Aurel mendengar kata "tolong". Suara itu tidak berhenti sampai Aurel dihadapkan dengan tangan kecil itu. Aurel yang kebingungan pun berteriak memanggil kakaknya David, tetapi tidak ada respon dari kakaknya. Aurel yang merasa bingung langsung menundukkan badannya dan menarik tangan kecil itu, dan ia melihat bahwa benda itu merupakan sebuah boneka kayu perempuan. Aurel yang senang sambil menggendong boneka itu melihat ada tulisan kecil bertuliskan alexa. Kemudian David berteriak kepada Alexa untuk segera masuk ke rumah, sontak Aurel pun berlari sambil memeluk Alexa masuk ke dalam rumah. Jo...
Baca selengkapnya

"Malam yang Menyeramkan di Gunung Gede"

-
Gambar
Gunung Gede, salah satu gunung yang terkenal di Indonesia, juga memiliki beragam cerita mistis dan legenda horor yang melekat padanya. Ini adalah sebuah cerita horor yang terinspirasi oleh Gunung Gede: Seorang pendaki bernama Maya sangat antusias untuk mendaki Gunung Gede, meskipun banyak temannya memberikan peringatan tentang cerita-cerita mistis yang mengelilingi gunung itu. Maya adalah orang yang skeptis terhadap hal-hal gaib, dan dia merasa bahwa cerita-cerita itu hanyalah mitos belaka. Dalam perjalanan mendaki, Maya bertemu dengan seorang pendaki lain bernama Andi. Mereka berdua memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersama. Saat matahari mulai terbenam, mereka memutuskan untuk berkemah di suatu tempat yang cukup lapang di dekat puncak gunung. Malam itu, cuaca tiba-tiba berubah menjadi dingin dan berkabut. Suara angin berdesir di antara pepohonan dan hawa dingin menyelinap ke dalam tenda mereka. Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang tidak mereka kenali di seki...
Baca selengkapnya