KISAH HORROR PENGALAMAN SOPIR TAKSI

 

A

ku adalah seorang sopir taksi yang telah bekerja di kota kecil ini selama bertahun-tahun. Namun, tak ada yang bisa menandingi keanehan yang pernah aku alami selama beberapa pekan terakhir ini. Semuanya bermula dari sebuah telepon aneh yang masuk ke ponselku saat aku sedang beristirahat di pangkalan taksi.

Saat itu, hari telah larut malam dan kota ini telah sunyi. Rintik hujan turun perlahan, dan hanya lampu-lampu jalan yang memecah kegelapan. Telepon berdering dengan suara tak dikenal, dan ketika aku mengangkatnya, suara serak seorang pria berkata, "Tolong, saya butuh taksi. Segera datang ke 13 Maple Street."

Tidak ada yang aneh dari permintaan tersebut, jadi aku setuju. Aku menghidupkan mesin taksi dan menuju alamat yang diberikan. Pada saat itu, aku tidak tahu bahwa rumah kosong di 13 Maple Street telah terbengkalai selama bertahun-tahun. Tidak ada yang pernah tinggal di sana, dan rumah itu dikenal sebagai tempat berhantu oleh penduduk setempat.



Setibanya di sana, aku melihat rumah tua itu dalam kegelapan. Tampak seperti rumah klasik yang hampir roboh, dengan jendela-jendela pecah dan pintu depan yang terbuka lebar. Aku tergelincirkan oleh ketakutan saat aku melihatnya, tetapi teleponku berdering lagi. Suara yang sama berkata, "Masuklah, sopir. Saya menunggu di dalam."

Aku ragu, tetapi rasa ingin tahunya yang besar mendorongku untuk memasuki rumah itu. Aku mengangkat lampu saku dan masuk ke dalam. Ruangan dalam rumah itu gelap dan penuh dengan debu. Suasana yang mencekam membuat bulu kudukku berdiri. Aku mendengar langkah-langkah ringan dari lantai atas, mengarah ke sebuah kamar.

Dengan langkah perlahan, aku naik ke lantai atas dan menemukan pintu kamar itu terbuka. Aku memasukinya dengan hati-hati dan menemukan seorang pria berpakaian seperti zaman dahulu duduk di pojok ruangan. Matanya terlihat kosong, dan dia tidak memiliki ekspresi apapun di wajahnya. Dia segera memberi tahu tujuannya, "Bawa saya ke stasiun kereta."

Sesuai permintaannya, aku mengemudiinya ke stasiun kereta, tetapi selama perjalanan, dia tidak pernah berbicara lagi. Dia hanya duduk di kursi belakang dengan tatapan kosong. Segera setelah aku menurunkannya di stasiun kereta, dia segera berjalan masuk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Setelah itu, aku kembali ke rumah kosong itu untuk mengambil barang-barangku. Saat aku berada di dalam rumah itu lagi, aku merasa seolah diawasi oleh sesuatu yang jahat. Setelah itu, teleponku berdering kembali, tetapi kali ini tidak ada suara yang terdengar, hanya suara tawa yang mengerikan. Aku melarikan diri dari rumah itu dan tidak pernah melihat pria itu lagi.

Sejak malam itu, telepon aneh dengan permintaan taksi dari rumah kosong di 13 Maple Street terus berdatangan. Semakin sering aku pergi ke sana, semakin aneh dan menakutkan pengalamanku. Sampai suatu hari, aku menghadapinya dengan keberanian.

Ketika aku tiba di rumah itu, aku memasuki ruangan dan berkata, "Siapa kamu? Apa yang kamu inginkan dariku?"

Saat itulah, suara tawa jahat terdengar lagi, dan kamar itu menjadi gelap. Aku merasa tangan tak kasat mata meraih leherku, dan aku hampir tak dapat bernapas. Setelah beberapa saat yang mencekam, tangan itu menghilang, dan aku terjatuh di lantai.

Sejak itu, aku tidak pernah lagi menerima telepon misterius itu, dan aku berhenti pergi ke rumah kosong di 13 Maple Street. Pengalaman horor itu masih terus menghantui pikiranku, dan aku tahu bahwa ada sesuatu yang sangat jahat di dalam rumah kosong itu. Cerita ini adalah peringatan bagi siapa pun yang berani mencoba mengungkap misteri di balik pintu rumah kosong yang menyeramkan itu.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Malam di Pedesaan: Kuntilanak dari Hutan Rimba"

Boneka Arwah

"Malam yang Menyeramkan di Gunung Gede"